Cicak dan Buaya adalah kawan baik. Awalnya mereka hidup seperti saudara saja. Saling tolong-menolong. Sebagai sesama reptil yang menyukai makanan yang serupa, Buaya suka mengirim hidangan untuk Cicak.
Tikus cemburu dengan kedekatan Cicak dan Buaya. Jurus silat lidah tikus mampu menjadikan pertemanan mereka menjadi permusuhan. Bagi Tikus-tikus rakus yang menyantap semua jenis makanan, mereka tidak perduli dengan pertengkaran Cicak dan Buaya selagi Tikus mendapatkan apa yang diinginkannya.
Kerbau ‘Si Bu Ya’ sosok hewan yang ramah dan suka menolong. Kerbau berhati mulia, menyukai persahabatan dengan siapa saja termasuk Tikus-tikus yang memusuhinya. Kucing garong mengkambinghitamkan kebaikan kerbau dihadapan Buaya sang penguasa sungai. Kerbau tidak sudi dirinya disamakan dengan Shaun Hitam. Menurut Kerbau, kambing hitam itu kumal dan bodoh. Dia tidak mau berteman dengannya. Kerbaupun menanduk Sapi, sang hewan persembahan.
Gurita hewan air semakin leluasa tanpa kahwatir akan dimangsa oleh Buaya yang sedang sibuk bertengkar dengan cicak.
Sapi yang menurunkan derajat kesapiannya sendiri ini menyeruduk Macan yang sedang tidur dan membuat kisruh seisi rimba Margasatwa.
